Pages

Selasa, 08 November 2011

Pengenalan ORACLE 10g





SEJARAH:
Perusahaan Oracle didirikan pada tahun 1977 oleh tiga orang programmer, Bob Miner, Ed Oates, dan Larry Ellison yang menjabat sebagai CEO (Chief Executive Officer) selama beberapa tahun sampai saat ini. Perusahaan ini berkonsentrasi pada pembuatan database server di mainframe.

Kisah sukses Oracle Corp terkait dengan sejarah dan teori database relasional. Teori database relasional diperkenalkan hampir secara simultan oleh Edgar F. Codd (dalam artikelnya yang terkenal Large shared data banks) dan seorang penemu lain yang kurang dikenal, pada tahun 1969. IBM adalah perusahaan pertama yang menerapkan model relasional ini dalam bahasa SQL, dengan produknya DB2. Sayangnya IBM agak ragu akan keampuhan SQL dan model relasional (nantinya akan berpengaruh pada ketertinggalan IBM di pasar database-server sistem operasi Unix dan Windows ).

Larry melihat perkembangan teori model relasional dan implementasi database relasional dalam DB2. Ia yakin bahwa model relational adalah “way of the future” dan memutuskan untuk mengimplementasikan model relasional di produk Oracle. Sebelumnya produk database Oracle memakai model nonrelasional. Oracle menjadi pesaing kuat bagi IBM dalam pasar database server di mainframe, terutama database bermodel relasional.


Sekitar pertengahan tahun 1980an, Larry mendiversifikasi produk Oracle (versi 6.x) keluar mainframe, yakni ke sistem operasi Unix. Selanjutnya tahun 1996 Oracle Corp mendiversifikasi Oracle (versi 7.x) ke sistem operasi Novell Netware, Windows NT, dan Linux (versi 8.x, tahun 1997).
Mulai pertengahan tahun 1990an Oracle Corp mulai membuat juga produk-produk nondatabase-server seperti application server (WebDB, OAS), development tools (Oracle Developer, Oracle Designer), dan application suite (Oracle Apps).

 Dalam paper ini akan dibahas software Oracle 10g sebagai pondasi aplikasi transaksional berorientasi bisnis, aplikasi manajemen konten dan aplikasi business intelligence tapi berbiaya rendah.



COMPUTING MODEL ORACLE  10g

Oracle Corporation mengeluarkan produk Oracle 10g berbasis grid computing. Grid computing adalah arsitektur TI baru yang menghasilkan sistem informasi perusahaan yang berbiaya rendah dan lebih adaptif terhadap dinamika bisnis. Dengan grid computing, sejumlah komponen hardware dan software yang modular dan independen akan dapat dikoneksikan dan disatukan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan bisnis. Lebih jauh, dari sisi ekonomi, implementasi grid computing berarti membangun pusat komputasi data yang tangguh dengan struktur biaya variatif yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Grid computing adalah solusi dari masalah-masalah umum yang dihadapi perusahaan IT, permasalahan pada aplikasi yang menyebabkan hardware tidak berfungsi maksimal contohnya  kasus monolitik, yaitu sistem sulit digunakan karena mahalnya ongkos pengelolaan dan sulitnya dilakukan perubahan terhadap system juga masalah informasi yang terpisah pisah dan tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal. Dalam mengadopsi grid computing, perusahaan tidak perlu mengambil langkah secara revolusioner, karena aplikasi yang sebelumnya telah dijalankan akan tetap bekerja seperti sebelumnya. Dan dimungkinkan pula untuk mengadopsi teknologi grid computing pada aplikasi yang telah dijalankan, bahkan tanpa memerlukan banyak penulisan ulang konfigurasi sistem.

 KONSEP GRID COMPUTING

Secara singkat, grid computing berarti menyatukan seluruh sumberdaya TI ke dalam sekumpulan layanan yang bisa digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan komputing perusahaan. Infrastruktur grid computing secara kontinyu menganalisa permintaan terhadap sumberdaya dan mengatur suplai untuk disesuaikan terhadap permintaan tersebut. Dimana data disimpan atau computer mana yang memproses permintaan tidak perlu dipikirkan. Sebagaimana arus listrik; untuk memanfaatkannya, tempat pembangkit atau bagaimana pengabelan jaringan listrik tidak perlu diketahui. Dalam menyelesaikan masalah system monolitik dan sumberdaya yang terfragmentasi, grid computing bertujuan menciptakan keseimbangan antara pengaturan suplai sumberdaya dan kontrol yang fleksibel. Sumberdaya TI yang dikelola dalam grid mencakup:

a. Sumberdaya Infrastruktur
Mencakup hardware seperti penyimpan, prosesor, memori, dan jaringan; juga software yang didisain untuk mengelola hardware ini, seperti database, manajemen penyimpan, manajemen sistem, server aplikasi dan system operasi.

b. Sumberdaya Aplikasi
Adalah perwujudan logika bisnis dan arus proses dalam software aplikasi. Sumberdaya yang dimaksud bisa berupa aplikasi paket atau aplikasi buatan, ditulis dalam bahasa pemrograman, dan merefleksikan tingkat kompleksitas. Sebagai contoh, software yang mengambil pesanan dari seorang pelanggan dan mengirimkan balasan, proses yang mencetak slip gaji, dan logika yang menghubungkan telepon dari pelanggan tertentu kepada pihak tertentu pula.

c. Sumberdaya Informasi
Saat ini, informasi cenderung terfragmentasi dalam perusahaan, sehingga sulit
untuk memandang bisnis sebagai satu kesatuan. Sebaliknya, grid computing menganggap informasi adalah sumberdaya, mencakup keseluruhan data pada perusahaan dan metadata yang menjadikan data bisa bermakna. Data bisa berbentuk terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur, tersimpan di lokasi manapun, sepertidalam database, sistem file lokal atau server email, dan dibuat oleh aplikasi anapun.

 PRINSIP KERJA GRID COMPUTING

Dua prinsip kerja utama grid computing yang membedakannya dari arsitektur komputasi yang lain, semisal mainframe, klien-server, atau multi-tier: virtualisasi dan provisioning.

a. Virtualisasi
Setiap sumberdaya (semisal komputer, disk, komponen aplikasi dan sumber informasi) dikumpulkan bersama-sama menurut jenisnya, lalu disediakan bagi konsumen (semisal orang atau program software). Virtualisasi berarti meniadakan koneksi secara fisik antara penyedia dan konsumen sumberdaya, dan menyiapkan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan tanpa konsumen mengetahui bagaimana permintaannya bisa terlayani.

b. Provisioning
Ketika konsumen meminta sumberdaya melalui layer virtualisasi, sumberdaya tertentu di belakang layer didefinisikan untuk memenuhi permintaan tersebut, dan kemudian dialokasikan ke konsumen. Provisioning sebagai bagian dari grid computing berarti bahwa system menentukan bagaimana cara memenuhi kebutuhan konsumen seiring dengan mengoptimasi jalannya sistem secara keseluruhan.


SOFTWARE ORACLE 10g

Huruf ‘g’ pada Oracle 10g adalahsingkatan dari grid. Fokus dari versi baru Oracle
ini adalah untuk memudahkan perusahaanmenyederhanakan proses implementasi grid
computing di luar kerangka kerja komputasiakademik, teknik, riset dan saintifik. Software ini adalah langkah revolusioner berdasarkan pengalaman Oracle selama bertahun-tahun dalam arsitektur komputasi tersebar dan dalam mendukung lingkungan multivendor. Oracle 10gmeliputi:
- Oracle Database 10g
- Oracle Aplication Server 10g
- Oracle Enterprise Manaer 10g
Berikut implementasi masing-masing produk Oracle 10g terkait dengan teknik grid
computing: virtualisasi dan provisioning: Oracle Database 10gFitur utama, Real Application Clusters,menjadikan sebuah database tunggal bisa dijalankan melintasi titik-titik cluster pada grid dan mengumpulkan sumberdaya pemroses dari
mesin-mesin standar. Hal ini dilakukan secarafleksibel, karena data tidak perlu dipartisi dan disebar sepanjang jaringan. Database segera menyeimbangkan beban kerja pada titik baru dan kapasitas pemroses baru setelah proses pelimpahan kerja dilakukan, dan juga bisa melepas mesin yang tidak diperlukan untuk suplai bagi pekerjaan selanjutnya. Oracle Database 10g juga memperkenalkan ASM (Automatic Storage Management) yang mendukung fungsi penyimpan virtual dengan mirroring dan stripping data secara otomatis. ASM dapat mengelola semua penyimpan database, termasuk menambah atau menghapus penyimpan secara online. ASM didisain untuk menyederhanakan konfigurasi dan pengelolaan penyimpan database. Secara otomatis, ASM juga mendistribusikan beban kerja penyimpan untuk mendapatkan kinerja sistem yang terbaik. ASM mengurangi beban keharusan memonitor sistem
penyimpan setiap saat dalam rangka mencegah hot spot atau bottleneck yang sering
memperlambat pemrosesan data. Oracle 10g menyediakan fitur-fitur pengaksesan terhadap informasi di saat dan ditempat diperlukan, juga menyesuaikan penyedia
informasi dan peminta informasi. Fitur Oracle
Streams dapat memindahkan data dari satu database ke database yang lain ketika keduanya online. Transfer data berukuran besar juga cocok dalam keadaan tertentu dengan dukungan fitur Data Pump dan Transportable Tablespaces. Menyoal keamanan, mekanisme Enterprise User Security memusatkan manajemen pengguna dalam bentuk direktori, sehingga tidak perlu menciptakan pengguna yang sama semua database yang dijalankan di grid. Virtual Private Database (VPD) dan Oracle Label Security juga digunakan untuk menjamin bahwa hanya pengguna yang berhak yang bisa mengakses data terseleksi pada grid, bahkan pada level baris dan kolom, tergantung sensitivitas data.

0 komentar:

Posting Komentar